Tuesday, December 5, 2023

Pendekatan Dalam sistem Dinamik Oleh Muhammad Viddya Zufar

 Rangkuman

Definisi Sistem Dinamik

Sistem dinamik adalah metodologi untuk memahami suatu masalah yang kompleks. Metodologi ini dititikberatkan pada pengambilan kebijakan dan bagaimana kebijakan tersebut menentukan tingkah laku masalah-masalah yang dapat dimodelkan oleh sistem secara dinamik (Richardson dan Pugh 1986).

Permasalahan dalam sistem dinamik dilihat tidak disebabkan oleh pengaruh dari luar namun dianggap disebabkan oleh struktur internal sistem. Tujuan metodologi sistem dinamik berdasarkan filosofi kausal (sebab akibat) adalah mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang tata cara kerja suatu sistem.


Tahapan dalam pendekatan sistem dinamik adalah :

a. ldentifikasi dan definisi masalah 

b. Konseptualisasi sistem 

c. Formulasi model 

d. Sirnulasi model 

e. Verifikasi dan validasi model 

f. Analisis kebijakan 

g. Impiementasi kebijakan 


proses pemodelan terdiri atas langkah langakh sebagai berikut :

1. Perumusan masalah dan pemilihan batassan dunia nyata. Tahap ini meliputi kegiatan pemilihan tema yang akan dikaji, penentuan variabel kunci, rencana waktu untuk mempertimbangkan masa depan yang jadi pertimbangan serta seberapa jauh kejadian masa lalu dari akar masalah tersebut dan selanjutnya mendefinisikan masalah dinamisnya. 

2. Formulasi hipotesis dinamis dengan menetapkan hipotesis berdasarkan pada teori perilaku tergadap masalahnya dan membangun peta struktur kausal melalui gambaran model mental pemodel dengan bantuan alat-alat seperti causal loop diagram. Stock flow diagram, dan alat bantu lainnya. Model mental adalah asumsi yang sangat dalam melekat, umum atau bahkan suatu gambaran dari bayangan atau citra yang berpengaruh pada bagaimana kita memahami dunia dan bagaimana kita mengambil tindakan (Senge 1995). 

3. Tahap formulasi model simulasi dengan membuat spesifikasi struktur, aturan keputusan, estimasi parameter 39 dan uji konsistensi dengan tujuan dan batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. 

4. Pengujian meliputi pengujian melalui pembandingan dari model yang dijadikan referensi, pengujian kehandalan (robustness) dan uji sensistivitas. 

5. Evaluasi dan perancangan kebijakan berdasarkan skenario yang telah diujicobakan dari hasil simulasi. Perancangan kebijakan mempertimbangkan analisis dampak yang ditimbulkan, kehandalan model pada skenario yang berbeda dengan tingkat ketidakpastian yang berbeda pula serta keterkaitan antar kebijakan agar dapat bersinergi. 


tahapan tahapan pemodelan :

1. mendefinisikan masalah dan tujuan model 
2. Menentukan variabel tujuan 
3. memilih variabel control 
4. memilih parameter variabel kontrol 
5. menguji model yang dihasilkan 
6. melihat bagaimana model akan bekerja, memilih horizon waktu atau perilaku dinamis dalam waktu 
7. jalankan model 
8. mengganti parameter dengan alasan ekstrim 
9. membandingkan hasil dengan data eksperimen 
10. Perbaiki model berdasarkan parameter yang ada 

10 Soal Jawaban :

1 Definisikan sistem dinamik dan jelaskan fokus utama metodologi ini menurut Richardson dan Pugh (1986).

Jawab:
Sistem dinamik adalah metodologi untuk memahami masalah kompleks dengan penekanan pada pengambilan kebijakan dan bagaimana kebijakan tersebut memengaruhi tingkah laku sistem secara dinamik. Metodologi ini berpusat pada filosofi kausal (sebab akibat) untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang cara kerja suatu sistem.

2 Jelaskan perbedaan antara pandangan permasalahan dalam sistem dinamik dengan pandangan umum yang melihat permasalahan disebabkan oleh pengaruh dari luar.

Jawab:
Dalam sistem dinamik, permasalahan dilihat bukan disebabkan oleh pengaruh dari luar, melainkan dianggap disebabkan oleh struktur internal sistem itu sendiri. Ini berbeda dengan pandangan umum yang cenderung menempatkan akar masalah pada faktor-faktor eksternal.

3 Sebutkan dan jelaskan tahapan dalam pendekatan sistem dinamik.

Jawab:
a. Identifikasi dan definisi masalah: Mengidentifikasi dan mendefinisikan permasalahan yang kompleks.
b. Konseptualisasi sistem: Membangun konsep tentang struktur dan fungsi sistem.
c. Formulasi model: Membuat model matematika untuk merepresentasikan sistem.
d. Simulasi model: Melakukan simulasi untuk mengamati perilaku sistem.
e. Verifikasi dan validasi model: Memastikan model sesuai dengan realitas dan data.
f. Analisis kebijakan: Mengevaluasi dampak kebijakan terhadap sistem.
g. Implementasi kebijakan: Menerapkan kebijakan berdasarkan hasil analisis.

4 Jelaskan langkah-langkah dalam proses pemodelan dalam konteks sistem dinamik.

Jawab:
a. Perumusan masalah dan pemilihan batasan dunia nyata: Memilih tema, variabel kunci, dan merencanakan waktu.
b. Formulasi hipotesis dinamis: Menetapkan hipotesis berdasarkan teori perilaku dan membangun peta struktur kausal.
c. Formulasi model simulasi: Menentukan struktur, aturan keputusan, dan estimasi parameter.
d. Pengujian: Menguji kehandalan model melalui pembandingan, kehandalan, dan uji sensitivitas.
e. Evaluasi dan perancangan kebijakan: Mengevaluasi hasil simulasi dan merancang kebijakan berdasarkan skenario yang diujicobakan.

5 Apa yang dimaksud dengan "model mental" dalam konteks sistem dinamik menurut Senge (1995)?

Jawab:
"Model mental" dalam sistem dinamik mengacu pada asumsi yang mendalam, umum, atau gambaran dari bayangan atau citra yang mempengaruhi pemahaman dunia dan tindakan kita. Ini mencakup cara kita memodelkan masalah dan sistem secara konseptual.

6 Jelaskan langkah-langkah dalam tahapan pemodelan sesuai dengan perumusan masalah dan pemilihan batasan dunia nyata.

Jawab:
a. Mendefinisikan masalah dan tujuan model: Menetapkan masalah yang akan dipecahkan dan tujuan model.
b. Menentukan variabel tujuan: Identifikasi variabel yang menjadi fokus utama model.
c. Memilih variabel kontrol: Menentukan variabel yang dapat dikendalikan dalam model.
d. Memilih parameter variabel kontrol: Menetapkan parameter untuk variabel yang dapat dikendalikan.
e. Menguji model yang dihasilkan: Melakukan uji kehandalan dan sensitivitas model.

7 Jelaskan langkah-langkah dalam tahapan evaluasi dan perancangan kebijakan dalam pemodelan sistem dinamik.

Jawab:
a. Melihat bagaimana model akan bekerja: Mempertimbangkan perilaku dinamis dalam waktu.
b. Jalankan model: Mengimplementasikan model untuk mengamati hasilnya.
c. Mengganti parameter dengan alasan ekstrim: Melakukan uji sensitivitas dengan mengubah parameter secara ekstrim.
d. Membandingkan hasil dengan data eksperimen: Memeriksa kesesuaian hasil model dengan data eksperimen.
e. Perbaiki model berdasarkan parameter yang ada: Mengoreksi model berdasarkan hasil evaluasi.

8 Mengapa pengujian model penting dalam pemodelan sistem dinamik?

Jawab:
Pengujian model penting karena memastikan bahwa model dapat diandalkan, konsisten dengan data, dan dapat merespons dengan baik terhadap perubahan. Ini membantu memvalidasi model dan meningkatkan kepercayaan pada hasil analisis kebijakan yang dihasilkan oleh model.

9 Apa yang dimaksud dengan "robustness" dalam konteks pengujian model sistem dinamik?

Jawab:
"Robustness" dalam pengujian model sistem dinamik merujuk pada kemampuan model untuk tetap konsisten dan memberikan hasil yang dapat diandalkan dalam berbagai kondisi atau skenario. Model yang robust dapat memberikan insight yang berguna bahkan dalam situasi ketidakpastian atau variasi parameter.

10 Mengapa perancangan kebijakan dalam sistem dinamik harus mempertimbangkan keterkaitan antar kebijakan agar dapat bersinergi?

Jawab:
Perancangan kebijakan harus mempertimbangkan keterkaitan antar kebijakan agar dapat bersinergi karena kebijakan satu dapat mempengaruhi yang lain. Tanpa mempertimbangkan interaksi antar kebijakan, implementasi satu kebijakan dapat menghasilkan dampak yang tidak diinginkan pada sistem secara keseluruhan. Sinergi antar kebijakan membantu mencapai hasil yang lebih optimal dan konsisten dengan tujuan yang diinginkan.

Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah  sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id

No comments:

Post a Comment

UAS PDS5B OLEH MUHAMMAD VIDDYA ZUFAR [2103015112]

 NAMA : MUHAMMAD VIDDYA ZUFAR NIM : 2103015112